Lagu Bagimu Negeri - Kusbini | Makna, Pencipta dan Kontroversinya, Lirik dan Notasi Angka-nya
Judul Lagu: Bagimu Negri (1942)
Pencipta: Kusbini
Nada Dasar: Do=G
Birama: 4/4
Tempo: Moderato
"Bagimu negri kami berjanji....bagimu negri jiwa raga kami..." itulah sepenggal dari lagu nasional yang sudah membumi sebagai janji untuk setia kepada negeri Indonesia.
Lagu perjuangan ini sering kali dikumandangkan disaat acara-acara upacara-upacara wajib disekolah, dan upacara memperingati hari nasional tertentu sebagai lagu pilihan untuk menanamkan kecintaan terhadap negeri ini.
Lagu Bagimu negeri ini dalam sejarahnya memiliki cerita yang berpolemik berpolemik atau kontroversial dalam hal permasalahan hak cipta dan beberpa syair yang di terapkan dalam lagu ini.
Meskipun demikian, lagu ini tetap diakui sebagai ciptaan Kusbini, dan syairnya pun tidak mengalami perubahan setelah mendapatkan pendapat yang kontroverial setelah diterbitkannya lagu ini.
Ia menciptakan lagu ini yaitu pada tahun 1942 yang saat itu masih dalam masa penjajahan Jepang. Dan untuk pertama kalinya lagu ini dibawakan bersama rekannya Saridjah Niung (Ibu Sud) dalam acara siaran musik anak-anak di radio milik Dai Nippon, Hoso Kanri Kyoku.
Lagu ini pada masa itu membuat tentara Jepang begitu kaget karena lagu tersebut sensitif karena dirasa bisa memicu gerakan rakyat merdeka.
Dengan alasan bahwa lagu itu tidak menyebutkan secara spesifik negri itu negeri apa (bisa saja negeri jepang, atau negeri belanda, atau negeri Indonesia), kusbini menjawab setiap tuduhan yang ditujukan kepada kusbini oleh tentara Jepang saat itu.
Sebenarnya polemik seperti itu sudah perkirakan akan terjadi oleh Presiden Soekarno yang juga sahabatnya waktu itu, makanya dalam urun rembuk penciptaan lagu ini yang awalnya ingin disisipkan sebuah kata "Indonesia Raya atau bangsa ataupun negara" dengan maksud agar lebih menyentuh kalbu, ditolak oleh Soekarno, karena dirasa akan sangat beresiko.
Oleh karena itu, saat itu diputuskanlah antara Kusbini dan Soekarno, kata-kata yang menggunakan unsur Indonesia Raya diganti dengan kata "negri" saja. Walaupun seperti itu Kata "Negri" tetap mewakili tujuan sebenarnya yaitu Negara-Indonesia, selain itu juga kata negeri bisa menjadi kata yang lebih halus agar bisa dijadikan dalih ketika nantinya lagu itu tetap menuai masalah.
Setelah Indonesia merdeka, beberapa tahun kemudian sekitar tahun 1978 lagu "Bagimu Negeri" ini sempat digugat oleh Raden Joseph Moejo Semedi yang mengklaim bahwa lagu tersebut adalah ciptaannya dan telah dijiplak oleh Kusbini.
Dengan gugatan yang diterimanya Ksbini pun tidak ambil pusing- Santai, karena ia mengungkapkan bahwa tidak kenal dan tidak pernah bertemu dengan Raden Joseph Moejo Semedi. Dan juga Ia menerangkan bahwa lagu tersebut adalah hasil karnya buah pikirannya dengan presiden Sukarno pada tahun 1942.
Keadanpun semakin memanas, Kusbini pun menerang balik bahwa ciptaan dialah yang dijiplak oleh Raden Joseph Moejo Semedi. Dan akhirnya memilih mundur dan Kusbini pun tidak mempersoalkannya lebih jauh lagi.
Bukan sampai disitu saja polemik terhadap lagu ini. Ternyata belum lama ini yaitu pada tahun 2017 lalu, lagu ini mendapat kecaman dari Taufik Ismail yang menyatakan bahwa syair dengan kata "Jiwa Raga Kami" adalah sebuah syair menganduk sebuah kemusrikkan, menduakan Tuhan. Karena yang diabdi, disembah seluruh jiwa raga hanyalah Tuhan Semata, bukanlah negara, negeri atau yang lainnya.
Namun pernyataan tersebut hilang dengan sendirinya dalam waktu yang singkat.
Dengan segala polemik yang ada, Lagu Bagimu Negeri sampai saat ini masih tetap menjadi lagu Abadi Sepanjang masa yang tetap menggetarkan jiwa.
Dan melihat dari lirik ke lirik yang disajikan. Sebuah kecintaan terhadap sesuatu secara khusus negeri yang kita cintai ini yaitu Indonesia haruslah memiliki sebuah totalitas dalam mencintainya yang secara jelas dituangkan dalam sebuah kata : Berjanji, Berbakti, Mengabdi secara totalitas "seluruh jiwa raga" kami.
Dalam masa perjuangan kemerdekaan lagu ini dapat mengobarkan semangat perjuangan yang tinggi tidak menghiraukan jiwa dan raga untuk berjuang demi keerdekaan bangsa ini.
Disisi lain setelah kemerdekaan, kita pun harus memiliki sebuah totalitas terhadap perjuangan mengisi kemerdekaan yang sudah dicapai itu.
Perjuangan dalam mencintai Indonesia, berjuang meningkatkan kualitas diri agar masyarakat Indonesia memiliki derajat yang tinggi di mata dunia.
Selain itu masih banyak cara-cara mengisi kemerdekaan sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami
Tampilkan - Download Teks Not Angka Lagu Bagimu Negeri - Kusbini (jpg+pdf)
Pencipta: Kusbini
Nada Dasar: Do=G
Birama: 4/4
Tempo: Moderato
"Bagimu negri kami berjanji....bagimu negri jiwa raga kami..." itulah sepenggal dari lagu nasional yang sudah membumi sebagai janji untuk setia kepada negeri Indonesia.
Lagu perjuangan ini sering kali dikumandangkan disaat acara-acara upacara-upacara wajib disekolah, dan upacara memperingati hari nasional tertentu sebagai lagu pilihan untuk menanamkan kecintaan terhadap negeri ini.
Lagu Bagimu negeri ini dalam sejarahnya memiliki cerita yang berpolemik berpolemik atau kontroversial dalam hal permasalahan hak cipta dan beberpa syair yang di terapkan dalam lagu ini.
Meskipun demikian, lagu ini tetap diakui sebagai ciptaan Kusbini, dan syairnya pun tidak mengalami perubahan setelah mendapatkan pendapat yang kontroverial setelah diterbitkannya lagu ini.
Pencipta Lagu Bagimu Negri "Kusbini" dengan Kontroversinya
Pencipta dari lagu Bagimu Negeri yang diakui hingga kini adalah "Kusbini". Kusbini adalah seorang seniman musik keroncong sekaligus sebagai Komponis Indonesia. Ia lahir Mojokerto, Jawa Timur, 1 Januari 1910 dan meninggal di Yogyakarta, 28 Februari 1991 pada umur 81 tahun.Ia menciptakan lagu ini yaitu pada tahun 1942 yang saat itu masih dalam masa penjajahan Jepang. Dan untuk pertama kalinya lagu ini dibawakan bersama rekannya Saridjah Niung (Ibu Sud) dalam acara siaran musik anak-anak di radio milik Dai Nippon, Hoso Kanri Kyoku.
Lagu ini pada masa itu membuat tentara Jepang begitu kaget karena lagu tersebut sensitif karena dirasa bisa memicu gerakan rakyat merdeka.
Dengan alasan bahwa lagu itu tidak menyebutkan secara spesifik negri itu negeri apa (bisa saja negeri jepang, atau negeri belanda, atau negeri Indonesia), kusbini menjawab setiap tuduhan yang ditujukan kepada kusbini oleh tentara Jepang saat itu.
Sebenarnya polemik seperti itu sudah perkirakan akan terjadi oleh Presiden Soekarno yang juga sahabatnya waktu itu, makanya dalam urun rembuk penciptaan lagu ini yang awalnya ingin disisipkan sebuah kata "Indonesia Raya atau bangsa ataupun negara" dengan maksud agar lebih menyentuh kalbu, ditolak oleh Soekarno, karena dirasa akan sangat beresiko.
Oleh karena itu, saat itu diputuskanlah antara Kusbini dan Soekarno, kata-kata yang menggunakan unsur Indonesia Raya diganti dengan kata "negri" saja. Walaupun seperti itu Kata "Negri" tetap mewakili tujuan sebenarnya yaitu Negara-Indonesia, selain itu juga kata negeri bisa menjadi kata yang lebih halus agar bisa dijadikan dalih ketika nantinya lagu itu tetap menuai masalah.
Setelah Indonesia merdeka, beberapa tahun kemudian sekitar tahun 1978 lagu "Bagimu Negeri" ini sempat digugat oleh Raden Joseph Moejo Semedi yang mengklaim bahwa lagu tersebut adalah ciptaannya dan telah dijiplak oleh Kusbini.
Dengan gugatan yang diterimanya Ksbini pun tidak ambil pusing- Santai, karena ia mengungkapkan bahwa tidak kenal dan tidak pernah bertemu dengan Raden Joseph Moejo Semedi. Dan juga Ia menerangkan bahwa lagu tersebut adalah hasil karnya buah pikirannya dengan presiden Sukarno pada tahun 1942.
Keadanpun semakin memanas, Kusbini pun menerang balik bahwa ciptaan dialah yang dijiplak oleh Raden Joseph Moejo Semedi. Dan akhirnya memilih mundur dan Kusbini pun tidak mempersoalkannya lebih jauh lagi.
Bukan sampai disitu saja polemik terhadap lagu ini. Ternyata belum lama ini yaitu pada tahun 2017 lalu, lagu ini mendapat kecaman dari Taufik Ismail yang menyatakan bahwa syair dengan kata "Jiwa Raga Kami" adalah sebuah syair menganduk sebuah kemusrikkan, menduakan Tuhan. Karena yang diabdi, disembah seluruh jiwa raga hanyalah Tuhan Semata, bukanlah negara, negeri atau yang lainnya.
Namun pernyataan tersebut hilang dengan sendirinya dalam waktu yang singkat.
Dengan segala polemik yang ada, Lagu Bagimu Negeri sampai saat ini masih tetap menjadi lagu Abadi Sepanjang masa yang tetap menggetarkan jiwa.
Makna Lagu Bagimu Negeri
Makna lagu Bagimu Negeri dari sejarah pembuatannya nampak jelas memiliki sarat dengan makna yang mengobarkan semangat perjuangan untuk menjadi negara yang merdeka dari segala penjajahan.Dan melihat dari lirik ke lirik yang disajikan. Sebuah kecintaan terhadap sesuatu secara khusus negeri yang kita cintai ini yaitu Indonesia haruslah memiliki sebuah totalitas dalam mencintainya yang secara jelas dituangkan dalam sebuah kata : Berjanji, Berbakti, Mengabdi secara totalitas "seluruh jiwa raga" kami.
Dalam masa perjuangan kemerdekaan lagu ini dapat mengobarkan semangat perjuangan yang tinggi tidak menghiraukan jiwa dan raga untuk berjuang demi keerdekaan bangsa ini.
Disisi lain setelah kemerdekaan, kita pun harus memiliki sebuah totalitas terhadap perjuangan mengisi kemerdekaan yang sudah dicapai itu.
Perjuangan dalam mencintai Indonesia, berjuang meningkatkan kualitas diri agar masyarakat Indonesia memiliki derajat yang tinggi di mata dunia.
Selain itu masih banyak cara-cara mengisi kemerdekaan sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
Lirik Lagu Bagimu Negeri dan Notasi Angka
Padamu negeri kami berjanjiPadamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami
Tampilkan - Download Teks Not Angka Lagu Bagimu Negeri - Kusbini (jpg+pdf)
JPG |
Posting Komentar untuk "Lagu Bagimu Negeri - Kusbini | Makna, Pencipta dan Kontroversinya, Lirik dan Notasi Angka-nya"